Jalur Lintas Provinsi di Konut Putus, Pelintas Terpaksa Bayar Jasa Rakit Untuk Menyebrang

Apr 12, 2025

Kanalsultra.com, Konawe Utara – Jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan antara Kabupaten Konawe Utara (Konut) di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali terkepung banjir dengan ketinggian 70 sentimeter hingga dua meter mengakibatkan putusnya akses jalan lintas provinsi yang berlokasi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (22/03/2025). Banjir yang memutuskan akses jalan ini bukan kali pertama terjadi, namun kondisi ini pernah terjadi pada pertengahan tahun 2024 lalu yang membuat beberapa kendaraan terjebak banjir hingga tenggelam. Salah satu pengendara mobil, Arie mengatakan banjir yang memutuskan akses jalan ini sudah terjadi sejak Rabu, 19 Maret 2025 hingga saat ini. Akibatnya para pengendara yang hendak melintas harus menggunakan jasa rakit darurat atau pincara dan jasa penarikan oleh alat berat Jonder agar bisa menyebrang. “Jalan ini sudah putus sejak tiga hari yang lalu, jadi memang mobil kita harus dinaikkan ke pincara maupun ditarikkan pakai Jonder supaya bisa sampai di ujung,” katanya. Arie menambahkan bahwa para pemilik kendaraan harus membayar biaya ratusan ribu rupiah sebagai jasa penyeberangan. “Kita mau ke Morowali, harus bayar ratusan ribu untuk jasa itu, begitu pula sebaliknya jika dari Morowali ke Kendari harus ditarik atau naik pincara juga,” jelasnya. Disisi lain, salah seorang pelintas keluhkan tarif yang diberikan oleh pemilik jasa penyebrangan dalam hal ini rakit pincara kepada pemerintah agar sekiranya dapat ditindak lanjuti. “Kepada yang terhormat Bapak Bupati Konawe Utara, Yang terhormat Bapak Ketua DPRD Konawe Utara, Yang terhormat Bapak DPD RI Sulawesi Tenggara, Yang terhormat Bapak Gubernur Sulawesi Tenggara. Mohon bantuannya Pak, berikan solusi penanganan banjir didaerah jalan poros Sambandete sampai Linomoyo!. Kami terpaksa harus membayar 500 ribu sampai 800 ribu permobil dan 100 ribu sampai 150 ribu permotor serta 50 ribu sampai 100 ribu perorang dengan barang bawaan,” Ungkap Ardy Massalandra melalui akun facebooknya. Jurnalis : Wulan Editor : Risci Paktikasari